Tren Obat Herbal Mulai Dilirik Dunia

Tren Obat Herbal Mulai Dilirik Dunia Tren Obat Herbal Mulai Dilirik Dunia

Jakarta – Indonesia dinilai bisa menggarap peluang investasi dempet bidang farmasi, khususnya tren obat-obatan alami atau herbal akan mulai dilirik dunia.

“Indonesia punya peluang adapun bagus dekat dalam bidang ini. Apalagi obat-obatan alami dinilai lebih aman bagi kesehatan bersama dampaknya lebih kompleks bagi kesehatan. Di sisi lain, dekat industri farmasi, tren herbal konservatif ini terus jadi langkah adapun disasar ke depan,” kata Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Andree Surianta, Kamis (9/7).

Pada webinar  bertema “Menumbuhkan kehadiran bersama peran Indonesia dempet Rantai Pasok Global Masa Depan”  Andree mensemokakan perbantuanan farmasi lokal laksana Kalbe Farma pun kini tengah membidik peluang bisnis obat konservatif tersebut.

Kendati demikian, ada kurang lebih yang perlu jadi perhatian dalam bisnis tercantum, ialah pengembangan penelitian intensif serta pasokan bahan bakunya. Hal itu perlu dilakukan lantaran inkartontri herbal membutuhkan pasokan logistik yang stabil dibanding obat-obatan kimia.

“Tapi saya percaya kita punya peluangnya maka kalau memang mau serius kita patut fokus ala apa nan bisa kita lantaskan demi meningkatkan peluang ini. Jangan lupa pun bahwa kita tidak sendiri karena ada China nan memang sudah terkenal dengan herbalnya,” kata Andree.

Sementara itu Kepala Badan Pengkajian lagi Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Siswo Pramono menjelaskan berdasarkan penelitian nan dilakukan lembaganya, herbal lagi rempah-rempah serta jamu punya nilai komparatif nan berharga lagi punya daya saing hebat ekstra dalam analisis pasar.

“Kalau dilihat dalam total ekspor produk farmasi seagung 1,3 miliar dolar AS, 32 persennya merupakan produk campuran dengan noncampuran untuk produk terapi. Kita doang sudah ekspor deras ke Afrika. Jadi ada deras potensi untuk mengembangkan bisnis ini,” kata Siswo. (Antara)